Jumat, 07 Desember 2012

cerpen "Rendi's Hopes"


           Gersangnya tanah di bawah teriknya matahari,membakar semangat  ku  dan kawan-kawan dalam pertandingan bola antar kampung ini, peluh demi peluh mengucur dengan derasnya, seiring dengan pertandingan ini, dengan gesitnya aku  melewati satu per satu lawan  di depan ku, sampai di ambang gawang, aku  mengatur strategi sejenak tanpa lama, dan gool, aku mencetak gool dan suara peluit panjang pun berbunyi tanda permainan telah usai, aku dengan team rendi memenangkan pertandingan ini gol tercetak 3-1.
            Aku rendi, hoby ku bermain sepak bola, kata orang-orang  aku anak yang mempunyai  keahlian dalam bermain sepak bola luar biasa, aku seorang anak pemulung dari kampung terprecil di Surabaya, tetapi aku ga pernah patah semangat, aku bersyukur karena aku bisa sekolah, untuk membantu penghasilan ayah, aku mengamen di jalanan  dan sebelum berangkat sekolah aku menjadi loker Koran, meski dari rakyat kecil aku juga memiliki cita-cita , aku ingin menjadi pemain sepak bola nasional Indonesia dan mengharumkan nama bangsa ini.
            Dinginnya malam yang di sertai hujan rintik-rintik membut ku tak bisa tidur malam ini karena rumah kecil yang aku tinggali bocor, atapnya tak mampu untuk melindungi kami , dan ayah ku pun tak mampu untuk memperbaiki rumah kami yang bocor, waktu menunjukan pukul 03.00 pagi ayah ku bersiap-siap untuk mencari sesuap nasi,aku pun dengan biasa terbangun dan bersiap juga jam 5 pagi menjadi loker Koran. Penghasilan ayah ku sehari terbilang itu sangat minim , sehari itupun kadang tidak menentu, kadang cuma dapat uang 30ribu saja dan ayah ku biasanya juga bekerja sebgai kuli batu di siang hari yang hanya di gaji 40 ribu .
            Di sekolah aku termasuk anak yang biasa-biasa saja tetapi aku memiliki banyak teman mungkin karena aku pernah ikut menjadi perwkilan futsal sekolah dan menjadi juara,m eskipun  pada waktu itu aku tak punya sepatu futsal , tetapi berkat sahabat ku yang terbilang dari keluarga yang berbeda aku bisa bertanding futsal bersama teman-teman lain mewakili sekolah ini.
            Pelajaran berlansung seperti biasa , aku sekarang duduk di bangku sma kelas dua di sekolah swasta yang sederhana, bel istirahat berbunyi,
“ eh, ren bulan depan ada tanding sepak bola antar sekolah itu kalo menang bisa jadi juniornya persebaya, kamu ikut aja, kan lumayan juga tuh,!” ujar teman ku
“sebenarnya sih aku mau saja ikut, tetapi aku ga punya sepatu bola, dulu saja saat mewakili tanding futsal aku di pinjami sepatu kamu,” kata ku sambil kecewa
“tenang saja kawan , aku bakal bantu kamu mengumpulkan uang untuk membeli sepatu bola itumemberi semangat
“ terima kasih bay, udah support aku menjadi pemain bola,”kata ku bersemangat.
            Sepulang sekolah aku ganti baju, dirumah tak adaseorang pun karena semua bekerja aku seperti biasa sepulang sekolah aku pergi mengamen di perempatan dan hari ini aku mengamen sama andi temen ku sekolah,berhubung ini weekend aku ngamen sampek malem hari, lumayan bisa nambah penghasilan. tapi hati-hati juga kalo ada razia trantib.
            Malam pun tiba aku melihat kawan-kawan ku yang bersemangat mencari uang  biar aku bisa membeli sepatu sepak bola, “heh, kawan-kawan uda dulu yuk,” seru ku pada mereka
“kok udahan ren, ?” sahut mereka
“ iyah udahan aja, ni kan uda malem. Kalian ntardicari ama ortu kalian lagi,” kata ku bijak
“iyah uda deh, itung duit dulu yuk,” kata andi
kita pun mulai menghitung satu-persatu dari yang kita dapat, dan Alhamdulillah dari pulang sekolah hingga malam dapat uang dua ratus ribu,
“nah, lumayan ni duit itung-itung uda bisa buat beli sepatu sepak bola,” kata bayu
“Alhamdulillah, makasih ya temen-temen kalian uda bantu aku,” kata ku terharu
“iyah sudah kewajiban bersama itu, kalo saling membantu,” jawab mereka kompak
“kita makan bareng yuk, pasti uang ini sisa kan,” ajak ku kepada mereka
“ uda ga usah ren, kita langsung pulang aja, itu uang mungkin bisa buat keperluan lain,” kata bayu. Mereka pun berpamitan pulang, aku pun juga pulang ke rumah,
***
            Bulan ini adalah bulan yang ku nanti bulan mendekati pertandingan, aku dan kawan-kawan lebih rajin latihan futsalnya, hingga pertandingan itu pun tiba.
sekolah ku tanding dengan sekolah taruna bangsa, lumayan deg-deg’an tapi  kita pasti bisa,
peluit pertama berbunyi tanda pertandingan dimulai team ku mendapat main duluan, dengan semangat perjuangan 45 kita bertanding , kalah menang itu urusan terakhir, tapi pengen menang,
hehehe..
            “pemenang futsal antar sekolah ini di menangkan oleh sma bakti nusa,” seketika tepuk tangan dan sorak gembira dari teman-teman sekolah kami dan ibu bapak guru yang mendampingi , kita senang sekali isa memenangkan pertandingan ini, tentunya berkat do’a, usaha yang kita lakuan dan support dari semua yang selalu mendukung, kita pun maju untuk mengambil piala, dan dibacakan panitia orang yang ikut menjadi junior persebaya, saat itu aku deg-deg’an siapa yang di pilih 3 orang menjadi  junior  persebaya, dan panitia pun mengucapkan kata demi kata, dan mengumumkan, “ yang terpilih menjadi junior persebaya adalah , rendi, rian dan andi,” sungguh hati ku senang sekali akhirnya aku bisa meraih itu, dari junior persebaya insyaAllah aku bisa mebuka langkah-langkah menuju timnas, menjadi pemain sepak bola  di dunia dan mengharumkan nama bangsa ini. Aminn..
***
            Tak terasa setelah menjadi junior persebaya , kini aku menginjak kelas 3 sma dan kurang beberapa bulan lagi UN , selama menjadi junior persebaya aku selalu aktif bahkan harus rela bolos sekolah karena pertandingan antar-kota, meskipun gitu aku selalu mencari informasi pelajaran yang tertinggal, aku gak mau mengecewakan ayah, meskipun aku menjadi junior persebaya, yang penting bagiku tetapi sekolah juga, walau aku Cuma anak seorang pemulung dan bekerja sebagai kuli batu juga.
            UN pun telah berlalu, detik-detik pengumuman hasil UN aku harap aku lulus, dan di sela-sela pengumuman aku di sibukan dengan pertandingan junior persebaya dengan junior persib bandung, dan aku pun harus mengikuti latihan sebelum bertanding.
            Pengumumuman terpampang di kaca mading pengumuman, teman-teman berdesak-desakan untuk melihat nama nya sendiri-sendiri, aku un dengan teman-teman ku begitu,
aku melihat di pengumuman nama ku ertera dan dinyatakan lulus, sujud syukur dan ucap Alhamdulillah ku ucapkan berkali-kali sambil merangkul teman-teman ku yag lulus juga.


***
            Umurku sekarang menginjak angka dua, di umurku dua puluh ini aku dikontrak dengan persebaya club menjadi anggota sriker , dan akhirnya langkah itu terbuka sedikit lagi untuk menjadi anggota timnas,dan sekarang aku fokus menggeluti hobby sepak bola ku, sedikit aku bisa membantu ayah ku dengan penghasilan ku apabila aku memenangkan pertadingan pertandingan kini dengan penghasilan ku yang lumayan aku bisa mengontrak di tempat yang layak dan ayah ku tidak menjadi pemulung lagi, ayah ku  selalu mendukung ku,serta teman-teman ku yang mendukung dari mulai aku tidak mampu membeli sepatu sepak bola hingga aku menjadi anggota persebaya.
            Di umur ku 23 tahun setelah terjun di anggota persebaya aku di pilih pak pelatih untuk mewakili Indonesia melawan Vietnam di ajang piala  AFF  tahun ini, harapan ku yang kutekuni dari kecil  sekarang sudah di depan mata
 aku menginjakkan kaki ini bersama anggota timnas di lapangan hijau di Negara lain menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia ,bertanding dengan Negara lain dan dan mengharumkan nama bangsa ini.
The End…
           


           :) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar