Gersangnya tanah di bawah teriknya matahari,membakar
semangat ku dan kawan-kawan dalam pertandingan bola antar
kampung ini, peluh demi peluh mengucur dengan derasnya, seiring dengan
pertandingan ini, dengan gesitnya aku
melewati satu per satu lawan di
depan ku, sampai di ambang gawang, aku
mengatur strategi sejenak tanpa lama, dan gool, aku mencetak gool dan
suara peluit panjang pun berbunyi tanda permainan telah usai, aku dengan team
rendi memenangkan pertandingan ini gol tercetak 3-1.
Aku rendi,
hoby ku bermain sepak bola, kata orang-orang
aku anak yang mempunyai keahlian
dalam bermain sepak bola luar biasa, aku seorang anak pemulung dari kampung
terprecil di Surabaya, tetapi aku ga pernah patah semangat, aku bersyukur karena
aku bisa sekolah, untuk membantu penghasilan ayah, aku mengamen di jalanan dan sebelum berangkat sekolah aku menjadi
loker Koran, meski dari rakyat kecil aku juga memiliki cita-cita , aku ingin
menjadi pemain sepak bola nasional Indonesia dan mengharumkan nama bangsa ini.
Dinginnya
malam yang di sertai hujan rintik-rintik membut ku tak bisa tidur malam ini
karena rumah kecil yang aku tinggali bocor, atapnya tak mampu untuk melindungi
kami , dan ayah ku pun tak mampu untuk memperbaiki rumah kami yang bocor, waktu
menunjukan pukul 03.00 pagi ayah ku bersiap-siap untuk mencari sesuap nasi,aku
pun dengan biasa terbangun dan bersiap juga jam 5 pagi menjadi loker Koran.
Penghasilan ayah ku sehari terbilang itu sangat minim , sehari itupun kadang
tidak menentu, kadang cuma dapat uang 30ribu saja dan ayah ku biasanya juga
bekerja sebgai kuli batu di siang hari yang hanya di gaji 40 ribu .
Di sekolah
aku termasuk anak yang biasa-biasa saja tetapi aku memiliki banyak teman
mungkin karena aku pernah ikut menjadi perwkilan futsal sekolah dan menjadi
juara,m eskipun pada waktu itu aku tak
punya sepatu futsal , tetapi berkat sahabat ku yang terbilang dari keluarga
yang berbeda aku bisa bertanding futsal bersama teman-teman lain mewakili
sekolah ini.
Pelajaran
berlansung seperti biasa , aku sekarang duduk di bangku sma kelas dua di
sekolah swasta yang sederhana, bel istirahat berbunyi,
“ eh, ren bulan depan ada tanding sepak bola antar sekolah itu kalo menang bisa
jadi juniornya persebaya, kamu ikut aja, kan lumayan juga tuh,!” ujar teman ku
“sebenarnya sih aku mau saja ikut, tetapi aku ga punya sepatu bola, dulu saja
saat mewakili tanding futsal aku di pinjami sepatu kamu,” kata ku sambil kecewa
“tenang saja kawan , aku bakal bantu kamu mengumpulkan uang untuk membeli sepatu
bola itumemberi semangat
“ terima kasih bay, udah support aku menjadi pemain bola,”kata ku bersemangat.
Sepulang
sekolah aku ganti baju, dirumah tak adaseorang pun karena semua bekerja aku
seperti biasa sepulang sekolah aku pergi mengamen di perempatan dan hari ini
aku mengamen sama andi temen ku sekolah,berhubung ini weekend aku ngamen sampek
malem hari, lumayan bisa nambah penghasilan. tapi hati-hati juga kalo ada razia
trantib.
Malam pun
tiba aku melihat kawan-kawan ku yang bersemangat mencari uang biar aku bisa membeli sepatu sepak bola,
“heh, kawan-kawan uda dulu yuk,” seru ku pada mereka
“kok udahan ren, ?” sahut mereka
“ iyah udahan aja, ni kan uda malem. Kalian ntardicari ama ortu kalian lagi,”
kata ku bijak
“iyah uda deh, itung duit dulu yuk,” kata andi
kita pun mulai menghitung satu-persatu dari yang kita dapat, dan Alhamdulillah
dari pulang sekolah hingga malam dapat uang dua ratus ribu,
“nah, lumayan ni duit itung-itung uda bisa buat beli sepatu sepak bola,” kata
bayu
“Alhamdulillah, makasih ya temen-temen kalian uda bantu aku,” kata ku terharu
“iyah sudah kewajiban bersama itu, kalo saling membantu,” jawab mereka kompak
“kita makan bareng yuk, pasti uang ini sisa kan,” ajak ku kepada mereka
“ uda ga usah ren, kita langsung pulang aja, itu uang mungkin bisa buat
keperluan lain,” kata bayu. Mereka pun berpamitan pulang, aku pun juga pulang
ke rumah,
***
Bulan ini
adalah bulan yang ku nanti bulan mendekati pertandingan, aku dan kawan-kawan
lebih rajin latihan futsalnya, hingga pertandingan itu pun tiba.
sekolah ku tanding dengan sekolah taruna bangsa, lumayan deg-deg’an tapi kita pasti bisa,
peluit pertama berbunyi tanda pertandingan dimulai team ku mendapat main
duluan, dengan semangat perjuangan 45 kita bertanding , kalah menang itu urusan
terakhir, tapi pengen menang,
hehehe..
“pemenang
futsal antar sekolah ini di menangkan oleh sma bakti nusa,” seketika tepuk
tangan dan sorak gembira dari teman-teman sekolah kami dan ibu bapak guru yang
mendampingi , kita senang sekali isa memenangkan pertandingan ini, tentunya
berkat do’a, usaha yang kita lakuan dan support dari semua yang selalu
mendukung, kita pun maju untuk mengambil piala, dan dibacakan panitia orang
yang ikut menjadi junior persebaya, saat itu aku deg-deg’an siapa yang di pilih
3 orang menjadi junior persebaya, dan panitia pun mengucapkan kata
demi kata, dan mengumumkan, “ yang terpilih menjadi junior persebaya adalah ,
rendi, rian dan andi,” sungguh hati ku senang sekali akhirnya aku bisa meraih
itu, dari junior persebaya insyaAllah aku bisa mebuka langkah-langkah menuju
timnas, menjadi pemain sepak bola di
dunia dan mengharumkan nama bangsa ini. Aminn..
***
Tak terasa
setelah menjadi junior persebaya , kini aku menginjak kelas 3 sma dan kurang
beberapa bulan lagi UN , selama menjadi junior persebaya aku selalu aktif
bahkan harus rela bolos sekolah karena pertandingan antar-kota, meskipun gitu
aku selalu mencari informasi pelajaran yang tertinggal, aku gak mau
mengecewakan ayah, meskipun aku menjadi junior persebaya, yang penting bagiku
tetapi sekolah juga, walau aku Cuma anak seorang pemulung dan bekerja sebagai
kuli batu juga.
UN pun telah
berlalu, detik-detik pengumuman hasil UN aku harap aku lulus, dan di sela-sela
pengumuman aku di sibukan dengan pertandingan junior persebaya dengan junior
persib bandung, dan aku pun harus mengikuti latihan sebelum bertanding.
Pengumumuman
terpampang di kaca mading pengumuman, teman-teman berdesak-desakan untuk
melihat nama nya sendiri-sendiri, aku un dengan teman-teman ku begitu,
aku melihat di pengumuman nama ku ertera dan dinyatakan lulus, sujud syukur dan
ucap Alhamdulillah ku ucapkan berkali-kali sambil merangkul teman-teman ku yag
lulus juga.
***
Umurku
sekarang menginjak angka dua, di umurku dua puluh ini aku dikontrak dengan persebaya
club menjadi anggota sriker , dan akhirnya langkah itu terbuka sedikit lagi
untuk menjadi anggota timnas,dan sekarang aku fokus menggeluti hobby sepak bola
ku, sedikit aku bisa membantu ayah ku dengan penghasilan ku apabila aku
memenangkan pertadingan pertandingan kini dengan penghasilan ku yang lumayan
aku bisa mengontrak di tempat yang layak dan ayah ku tidak menjadi pemulung
lagi, ayah ku selalu mendukung ku,serta
teman-teman ku yang mendukung dari mulai aku tidak mampu membeli sepatu sepak
bola hingga aku menjadi anggota persebaya.
Di umur ku
23 tahun setelah terjun di anggota persebaya aku di pilih pak pelatih untuk
mewakili Indonesia melawan Vietnam di ajang piala AFF
tahun ini, harapan ku yang kutekuni dari kecil sekarang sudah di depan mata
aku menginjakkan kaki ini bersama anggota
timnas di lapangan hijau di Negara lain menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia
,bertanding dengan Negara lain dan dan mengharumkan nama bangsa ini.
The End…
:)